Oleh: Nofriyaldi
Maraknya aliran sesat di Indonesia memang telah membuat resah masyarakat Islam pada umumnya. Rasa cemas terus melilit pikiran masyarakat awam sehingga membuat mereka ragu dengan sebuah kebenaran.
Tuntutan tanggung jawab dalam memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi tidak hanya dibebankan kepada ulama dan pemerintah saja, akan tetapi tuntutan bagi setiap pribadi umat Islam harus lebih ditekankan lagi dalam mencari cahaya yang akan menerangi jalan hidup mereka, dengan cara terus mempelajari alQur'an dan Sunnah agar tidak tersesat dalam beragama.
Memang tidak mudah hal ini terealisasi, disinilah tugas setiap ulama dan pemerintah memberikan motifasi dan penyadaran akan pentingnya mencari (Iqra') sebelum mengamalkan agama.
Tidak hanya sampai disitu, Ulama dan pemerintah harus menjadi jalan bagi masyarakat dalam mengatasi krisis intelektual dan spiritual agama yang sudah memenjarakan umat Islam "indonesia" selama ini.
Aliran sesat dari dulu sampai sekarang bahkan sampai kiamat nanti akan tetap hidup ditengah-tengah umat, yang perlu kita lakukan hari ini adalah bagaimana mempersiapkan masyarakat Islam yang siap dalam menghadapi tantangan aqidah yang akan merong-rong keyakinan mereka, disamping mendialokhkan segala pemahaman yang ada untuk dijadikan jalan perdamaian agar umat juga dewasa dalam menghadapi keragaman ideologi.
sebenarnya tidak selamanya aliran sesat menjadi buruk kehadirannya ditengah-tengah umat yang dikenal mayoritas Islam ini. dengan adanya aliran sesat yang dijadikan alternatif lain dalam berkeyakinan oleh sebahagian umat Islam yang awam dengan agamanya seharusnya menjadi jalan koreksi bagi “Ulama” akan ke Ulamaannya.
Bisa jadi terlalu banyak "dosa" (kelemahan) Ulama terhadap umat Islam, sehingga harus dibayar dengan sesatnya masyarkat dalam ber'aqidah. mari kita fikirkan bersama.
Wallahu a'lam......
Tulisan ini adalah komentar terhadap tulisan saudara kami Muhammad Sholihin, yang berjudul ALIRAN SESAT: ANTARA PENYIMPANGAN DAN PROTES. Selanjutnya rujuk http://amrclub.blogspot.com/2007/11/aliran-sesat-antara-penyimpangan-dan.html.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
munculnya aliran sesat, yang menyeret banyak umat Islam ke dalamnya, bukan karena dosa ulama. tapi karena kebodohan umat Islam dan "kelemahan" bukan "dosa" ulamanya. abang sarankan adi baca bukunya abdul qadir audah, yang berjudul "al-islam bayna jahl abna'ihi wa 'ajz 'ulama'ih", disana adi akan temukan jawabannya. judul artikel adi ini, "aliran sesat: antara kebodohan umat dan dosa ulama" WAJIB diganti dengan "aliran sesat: antara kejahilan umat dan kelemahan ulama". sebab tidak ada dosa seseorang boleh ditimpakan kepada orang lain yang tidak kena mengena dengannya. baca bukunya muhammad al-ghazali yang berjudul, "sunnah nabi menurut pemahaman tekstual dan kontekstual", buku aslinya berjudul "al-sunnah al-nabawiyyah bayna ahl al-fiqh wa ahl al-hadith". semoga! mohon maaf koreksi abang mungkin tak bisa adi trima?
Salam dari Negeri Dua Menara Kembar (Twin Towers)
Kuala Lumpur,
Jannatul Husna, M.A., Ph.D. Cand.
oh ya di, abang rencana mo pulang tgl 8 Mei 2009 ini. abg berharap mudah2an qt bisa jumpa. abang mau ujian tgl 27-30 April ini, mohon doanya ya! setelah ujian, abang akan menikmati masa bercuti bersama urang kampung sadonyo...hehehehhhhh
aduhhh... ini lah kelemahan awak ma bang. kurang teliti, ya..h untung da orang yang jujur dengan ilmuna walaupun jauh dari negeri sendiri.
Bukan tidak bisa diterima bang,
tapi memang harus diterima masukan abang ni. bukan maksud awak membela diri,wak pikir kesalahan wak sebenarnya bukan pada judul, tetapi karena tidak menjelaskan seperti apakah dosa ulama terhadap umat Islam yang di maksud.
ups..., maksud awak bukan dosa ulama tu dilimpahkan kepada umat, tapi karna ulama berbuat "dosa" akibatnya umat jadi sesat.
Thank bangt bang, demi kemaslahatan, wak kan rubah manjadi " ALIRAN SESAT: ANTARA KEBODOHAN UMAT DAN KELEMAHAN ULAMA.
oh y bang, kalau bang pulang nanti, singgah di masjid y, kalau dapek wak bisa diskusikan "dosa" ulama yang wak maksud. sebenarnya ini adalah refleksi kekecewaan wak terhadap orang-orang yang wak anggap ulama selama ne. tentu bang punya kritikan dan alasan yang jauh lebih jujur dengan ilmu pengetahuan bang, wak tunggu lo bang.
Tidak hanya sampai disini refleksi kekecewaan wak, pun berusaha merancang sistem pendidikan pesantren berikut dengan bentuk kurikulum-nya yang insyaAllah kan wak tawarkan kepada masyarakat. mudah-mudahan bang bersedia melihatnya nanti.
Mungkin kedengarannya bodoh, tapi wak indak bisa menyembunyikan apa yang ada di hati ini. walaupun wak sebenarnya sangat manyadari sangat lemahnya ilmu wak, makanya wak ndak ingin jauh dari analisa lebih jujur dari orang yang lebih mangarati, wak harap abang lah salah satunyo.
barangkali bang telah baca tulisan wak tentang MTI-P butuh pembaharuan, tulisan ini telah diseminarkan pd tanggl 22 maret 2009 kemaren di sekretariat HAMTI-P (Himpunan Alumni Madrasah Tarbiyah ISlamiyah Pasir) di padang. inipun refleksi kekecewaan wak.
satu harapan wak, mudah-mudahan malalui tulisan sederhana ini, yang membacanya mau sama-sama memikirkan perbaikan pendidikan islam. dan generasi umat islam mendatang tidak ada lagi yang seperti wak ne. atau lebih buruk lagi. tapi lebih baik dan mengenal agamanya dengan baik.
InsyaAllah.
Wallahu a'lam
Salam rindu dari ranah minang
Posting Komentar