Takdir kami dalam sistem sunnah mu ya allah

17 Agustus 2008

Subjek Pendidikan

  1. Pendahuluan

Proses pendidikan dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari sang pendidik (subjek pendidikan). Berhasil atau gagalnya pendidikan sangat ditentukan oleh subjek pendidiakan tersebut. Mulai dari kemapanan ilmu pengetahuan pendidik, sampai kemampuan pendidik dalam menguasai objek pendidikan dan berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik. Agar hasil yang direncanakan tercapai semaksimal mungkin. Disinilah pentingnya pengetahuan tentang subjek pendidikan. Dalam makalah ini penulis akan mencoba memaparkan sedikit tentang Subjek pendidikan ini dengan judul Subjek Pendidikan dengan harapan dapat mengerti dengan apa yang dimaksud sang pendidik. Semoga bermanfaat.

  1. Subjek pendidikan

Subjek pendidikan sangat berpengaruh sekali kepada keberhasilan atau gagalnya pendidikan[1]. Disebabkan banyak hal yang melatarbelakangi sipendidik.

Subjek pendidikan adalah orang ataupun kelompok yang bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan, sehingga materi yang diajarkan atau yang disampaikan dapat dipahami oleh objek pendidikan.

Subjek pendidikan yang dipahami kebanyakan para ahli pendidikan adalah Orang tua, guru-guru di institusi formal (disekolah) maupun non formal dan lingkungan masyarakat, sedangkan pendidikan pertama ( tarbiyatul awwal) yang kita pahami selama ini adalah rumah tangga (orang tua). Sebagai seorang muslim kita harus menyatakan bahwa pendidik pertama manusia adalah Allah yang kedua adalah Rasulullah. Sebagaimana dapat kita lihat dalam surat al-‘Alaq (96) 4-5[2].

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Dalam surat al-Baqarah (2): 31

Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"

Dalam Surat al-Rahman, ayat 1-4

Artinya: (tuhan) yang Maha pemurah, Yang telah mengajarkan Al Quran. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.

Untuk mendapatkan keterangan yang jelas tentang subjek pendidikan kita harus melihatnya dari definisi yang ada.

  1. pengertian pedidik

Secara etimologi pendidik adalah orang yang memberikan bimbingan. Penegrtian ini memberi kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang pendidikan. Kata tersebut seperti “teacher” artinya guru yang mengajar dirumah.

Sementara itu bila kita merujuk kepada hasil konferensi internasional islam I dimekah 1977, pengertian pendidikan mencakup tiga pengertian sekali gus yakni tarbiyah, ta’lim, ta’dib. Dapat kita ambil pemahaman, pengertian pendidik dalam islam adalah Murabbi, Mu’allim dan Mu’addib.

Pengertian mu’allim mengandung arti konsekuensi bahwa pendidik harus mu’allimun yakni menguasai ilmu, memiliki kreatifitas dan komitmen yang tinggi dalam mengembangkan ilmu.Sedangkan konsep ta’dib mencakup pengertian integrasi antara ilmu dengan amal sekali gus, karena apabila dimensi amal hilang dalam kehidupan seorang pendidik, maka citra dan esensi pendidikan islam itu akan hilang.

Selanjutnya dalam bahasa Arab dijumpai kata ustaz, Mudarris, Mu’allim, dan mu’addib. Secara keseluruhan kata-kata tersebut terhimpun dalam satu kata pendidik karena semua kata tersebut mengacu kepada seorang yang memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kepada orang lain.

Secara terminologi terdapat beberapa pendapat pakar pendidikan tentang pengertian pendidik, antara lain:

  1. Ahmad D. Marimba mengartikan pendidik sebagai orang yang memikul tanggung jawab untuk mendidik.
  2. Ahmad Tafsir menyatakan bahwa pendidik dalam islam sama dengan teori di barat yaitu siapa saja yang bertanggung jawab terhadap peserta didik.
  3. Muri yusuf, mengemukakan bahwa pendidik adalah indifidu yang mampu melaksanakan tindakan mendidik dalam situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
  1. Pendidik

Orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan dapat dikelompokkan menjadi dua:

    1. orang tua

orang tua disebut pendidik kodrati, karena mereka mempunyai hubungan darah dengan anak. Disebut juga orang yang menjadi pendidik pertama. Sebab secarea alami anak padan masa awal kehidupannya berada ditengah-tengah orang tuanya. Kalau orang tua sudah meninggal maka tugas ini digantikan oleh orang yang bertanggung jawab mendidik anak dalam keluarga, dikenal juga dengan istilah wali.

    1. orang lain seperti Guru, Dosen, Pelatih, Pembimbing, juga masyarakat.

Dalam alQur’an Allah mencontohkan bagaimana nabi9 Isa belajar kepada khaidir. Sebagimana terdapat dalam surat al-Kahfi(18) ayat 66

Artinya: Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"

Sejalan dengan tuntunan perkembangan manusia, orang tua dalam situasi tertentu atau sehubungan dengan bidang kajian tertentu tidak dapat memenuhi semua kebutuhan pendidikan anaknya. Untuk itu mereka melimpahkan tanggung jawab mereka kepada orang lain yang mereka anggap pantas dan professional. Pelimpahan itu bukan berarti tanggung jawab orang tua dalam pendidikan tidak ada lagi, justru disini orang tua benar-benar harus punya kemampuan dalam menyikapi perkembangan sianak. Dikarenakan banyaknya mereka temui yang akan mempengaruhi perkembangan moral, emosiona, dan kematangan berfikir mereka (anak).

  1. Syarat pendidik
    1. Syarat fisik

Seorang pendidik harus berbadan sehat, tidak memiliki penyakit yang mungkin akan mengganggu pekerjaannya. Seperti penyakit menular.

    1. syarat psikis

seorang pendidik harus sehat jiwanya (rohani)nya, tidak mengalami gangguan jiwa, stabil emosi, sabar, ramah , penyayang, berani atas kebenaran, mempunyai jiwa pengabdian, bertanggung jawab dan memiliki sifat-sifat positif yang lainnya.

    1. syarat keagamaan

seorang pendidik harus seorang yang beragama dan mengamalkan agamanya. Disamping itu dia menjadi figur dalam segala aspek kepribadiannya. Sebagaimana firman Allah dalam surat an-Nahal (16): 43-44

Artinya: Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan[Yakni: orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang Nabi dan kitab-kitab] jika kamu tidak mengetahui. Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka[Yakni: perintah-perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam Al Quran] dan supaya mereka memikirkan.

    1. Syarat teknis

Seorang pendidik harus memiliki ijazah sebagai bukti kelayakan pendidik menjadi seorang guru.

    1. Syarat Pedagogis

Seorang pendidik harus menguasai metode pengajaran, menguasai materi yang akan diajarkan, dan ilmu lain yang mendukung ilmu yang dia ajarkan.

    1. syarat administrative

syarat pendidik harus diangkat oleh pemerintah, yayasan atau lembaga lain yang berwenang mengangkat guru. Sehingga ia diberi tugas untuk mendidik dan mengajar. Dan dia benar-benar mengabdikan dirinya sepenuh hati dalam provesinya sebagai gurun.

  1. Penutup

1. kesimpulan

Subjek pendidikan dalam islam benar-benar diperhatikan keberadaannya. Terlihat betapa selektifnya islam dalam menentukan mana yang pantas dikatakan sebagai pendidik dan mana yang tidak.

Subjek pendidikan atau pendidik yang pertama adalah orang yang ada dirumah tangga (orang tua atau Wali), yang kedua adalah diluar rumah seperti guru, dosen, masyarakat dan lain-lain. Untuk mencapai hasil yang maksimal, sipendidik ahrus memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan.

2. Saran

Demikian makalah yang sangat sederhana ini. Karena keterbatasan penulis dibidang ini, tentu pembaca akan menemukan kesalahan disana sini, untuk itu besar harapan penulis kesediaan pembaca memberikan saran dan kritikan membangun demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Quraish shihab, Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati, 2004)

Al-Qur’an Terjemahan

Hamka, Tafsir Al-Azhar2006

Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir al-MAraghi. Terrj. (Semarang: toha Putra)

Hasan LAnggulung, Asas-Asas Pendidikan Aslam, (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1992)



[1] Hasan LAnggulung, Asas-Asas Pendidikan Islam. ( Jakarta: Pustaka al-Husna, 1992) hal..

[2] Penjelasan selanjutnya lihat Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2004) h. 65

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Dapatkan foto Irwan disini

http://www.ziddu.com/albumview.php?auid=88804